EN EN

Cara Memasang Kollar Serviks dengan Benar untuk Cedera Leher

2025-08-06 14:43:09
Cara Memasang Kollar Serviks dengan Benar untuk Cedera Leher

Kecelakaan mungkin melibatkan cedera leher yang serius dan perlu diberikan perhatian terhadap kecelakaan semacam ini. Neck collar yang sangat penting dalam imobilisasi leher akan mencegah pergerakan yang dapat memperparah cedera. Neck collar merupakan jenis peralatan yang sangat disarankan bagi penyedia layanan kesehatan, petugas darurat, serta orang-orang yang mungkin menjadi saksi di sekitar untuk mempelajari cara menggunakannya. Artikel ini akan membantu Anda memahami kapan neck collar harus digunakan, dalam situasi apa ia dapat digunakan, dan bagaimana cara memasangnya dengan benar tanpa mengganggu jalan napas pasien.

Memahami Indikasi Penggunaan Neck Collar

Penting untuk memahami kebutuhan penggunaan neck collar sebelum mengaplikasikannya. Neck collar umumnya sangat berguna dalam kasus:

1.Cedera Trauma: Cedera trauma parah yang terkait dengan kecelakaan mobil, jatuh, atau cedera olahraga mungkin memerlukan penggunaan penyangga leher ketika seseorang mengalami rasa sakit di leher, tidak mampu menggerakkan leher, mati rasa atau syok, serta adanya indikasi cedera kepala atau leher.

2.Dugaan Cedera Sumsum Tulang Belakang: Pada kasus dugaan cedera sumsum tulang belakang yang umumnya diketahui dari gejala seperti kesemutan, kelemahan, atau kelumpuhan, imobilisasi akan menjadi prioritas untuk memastikan tidak ada cedera saraf tambahan yang terjadi.

3.Kehilangan Kesadaran Secara Mendadak atau Perubahan Status Mental: Hilangnya kesadaran secara tiba-tiba yang tidak dapat dijelaskan menunjukkan kemungkinan cedera kepala atau leher, sehingga penyangga leher harus digunakan hingga dilakukan pemeriksaan apakah tulang belakang terpengaruh atau tidak.

4.Nyeri Leher atau Kaku Leher: Nyeri leher atau kekakuan leher yang berlangsung terus-menerus menjadi alasan untuk mempertimbangkan penggunaan penyangga guna mengurangi risiko hasil yang tidak diinginkan sebelum dilakukan pemeriksaan medis.

Oleh karena itu, penting juga untuk menyadari indikator-indikator tersebut agar dapat mengetahui kapan penggunaan neck collar (penyangga leher) cukup beralasan sehingga prosedur ini dapat efektif dalam keselamatan dan pemulihan pasien.

Hd14d52c4e0064921908c866278116ffbe.jpg

Panduan Langkah-demi-Langkah Memasang Penyangga Leher Tanpa Mengganggu Jalan Napas

Pemasangan neck collar harus tepat karena hal ini akan menghasilkan imobilisasi tanpa merusak jalan napas. Neck collar harus dipasang dengan cara berikut:

1.Siapkan Penyangga Leher: Bahkan sebelum mendekati pasien, pastikan neck collar sudah disiapkan. Sebagian besar penyangga leher memiliki ukuran yang dapat disesuaikan. Pilih yang mudah pas dipasang di leher pasien dengan sedikit celah.

2.Berikan Informasi kepada Pasien: ketika pasien sadar, beri tahu mereka apa yang akan Anda lakukan agar pasien lebih tenang dan nyaman sehingga mendapatkan kerja sama dan mencegah kecemasan serta pergerakan.

3.Pertahankan Stabilisasi: Berputar dengan bantuan seorang rekan, stabilkan kepala dan leher pasien dengan tangan dan buat posisinya netral. Orang yang menstabilkan harus berlutut di atas bagian kepala pasien.

4.Tempatkan Neck Collar: Pasang bagian belakang collar terlebih dahulu dan pastikan Anda tidak menggerakkan leher pasien saat memasangnya kembali serta jangan mengangkat kepalanya. Asisten harus menjaga kepala tetap pada posisi yang sama.

5.Pasang Collar: Putar bagian depan collar ke belakang agar pas dipasang di bawah dagu. Kencangkan dengan Velcro namun waspadai agar tidak menekan jalur pernapasan. Collar harus cukup ketat namun tidak terlalu ketat hingga tidak nyaman dan menyebabkan kesulitan bernapas.

6.Periksa Pemasangan: Collar tidak boleh menggerakkan kepala pasien ke depan atau ke belakang. Dagunya harus berada dengan nyaman di dalam penopang dagu. Collar tidak boleh terlalu longgar sehingga dua jari bisa masuk di bawahnya, juga tidak boleh terlalu ketat.

7.Lakukan Penilaian Ulang dan Pantau: Secara berkala periksa kembali jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi darah pasien (ABC dalam penanganan darurat). Siapkan diri untuk menggunakan neck collar (kerah leher) apabila terjadi gangguan pada jalan napas, sampai Anda menghubungi layanan medis darurat.

8.Cari Bantuan Medis Profesional: Penggunaan bantal leher hanyalah langkah pertolongan pertama untuk mencegah cedera lebih lanjut. Pastikan pasien segera mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan medis secara profesional secepat mungkin.

Hee91ed0a0c744cd599fc7283142745556.jpg

Penggunaan neck collar merupakan teknik penting dalam situasi darurat karena mampu mencegah cedera tambahan pada orang-orang yang mengalami cedera leher. Dengan mengetahui cara dan kapan harus menggunakan neck collar, Anda memberikan kontribusi penting terhadap keselamatan pasien dan penanganan cedera leher secara umum. Namun demikian, jangan mengabaikan pentingnya perawatan medis profesional tambahan agar pasien dapat diperiksa dan diobati secara menyeluruh.